Kamis, 09 Januari 2020

SAN JUAN DAN HARAPAN EKLESIOLOGIS

BY Paroki San Juan IN



 [sebuah catatan sosio-eklesiologis]

Melalui Pleno Paroki San Juan sebagai rapat tertinggi dan terhormat akan dilewati proses diskursus evaluasi dan program oleh, dari dan untuk umat dengan bingkai konsentisasi dan edukasi pastoral secara berjenjang yang melibatkan semua umat Paroki melalui Rapat Pra Pleno. Melaluinya, Gereja Paroki San Juan berusaha mewujudkan kesejatiannya sebagai Gereja yang mandiri, misioner dan partisipatif dengan tetap berusaha untuk melanjutkan harapan Gereja Universal dan Partikular yang berkelanjutan (kontinuitas), menunjukkan kepercayaan timbal balik (kredibilitas), terbuka dan membuka diri (transparansi) dalam kaitannya dengan managerial pastoral, serta tidak mengasingkan diri terhadap realitas sosial yang sedang terjadi di paroki ini maupun status quesionis yang melandasi dan mengitarinya dengan beragam konteksnya.

Sejumlah kenyataan keberhasilan telah kita raih bersama dan sejumlah hal-hal baik dari keberhasilan itu sedang mentradisi di Gereja Paroki San Juan. Di hadapan kenyataan itu, kita pun tengah menghadapi “kenyataan sosio-spiritual” personal maupun komunal yang menjadi “tantangan” yang harus dijawab bersama dalam terang Ajaran dan Tradisi Gereja.

Pleno DPP San Juan telah berhasil membedah sejumlah reksa pastoral yang berkaitan dengan kehidupan menggereja yang sekaligus berdampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan yang tergambar dalam dua karya besar yakni Program DPP dan Kebijakan-Kebijakan Pastoral Tim Pastor Paroki San Juan.  Program DPP dan Kebijakan-Kebijakan  itu merupakan kristalisasi dari cita-cita Gereja Universal dan Gereja Partikular serta harapan, cita-cita dan kebutuhan umat Paroki San Juan berbingkai Tritugas Kristus dan Pancatugas Gereja yang pada akhirnya bermuara pada intensi soteriologis: keselamatan jiwa dan raga.  

Mari bersama kita bergerak dan maju di tahun spesial ini (2020) dalam semangat duc in altum, bertolak ke tempat yang lebih dalam untuk terus berubah (kontinuitas) sembari tetap setia (diskontinuitas) pada Gereja Kristus yang Katolik, Kudus dan Apostolik.